Kaidah Cinta

Terinspirasi dari kisah Mirza dan Nuriye, sosok yang selalu menjaga kesuciannya. yang melahirkan keajaiban dari keberkahan dan kesabaran cintanya. Permulaan perjalanan mereka sungguh indah, bahkan setelah menjadi pasangan suami istri hingga akhir hayatnyapun sungguh indah. Kesucian melahirkan benih-benih keberkahan bagi Nuriye dan Mirza. Maa Syaa Allah, kisah ini seharusnya menjadi motivasi remaja dan orang tua di era ini. Ini merupakan secuil dari kisah orang tua sang keajaiban zaman “ Bediuzzaman Said Nursi”.
Dzikir terus terlantun saat membaca kisah hidup orang tuanya, dengan harapan kisah saya akan seindah kisah mereka. Mirza yang merupakan ayahanda Said Nursi dan Nuriye ibundanya, mempunyai latar belakang yang sangat mengagumkan, bukan dari sisi materi, tetapi dari pola hidup serta dari segi kehidupannya yang menjunjung tinggi nilai islami membuat ghibtoh kita semua.
Ada sisi yang membuat takjub hingga detik ini, yaitu kecepatan Said Nursi dalam memahami ilmu dan menghafal suatu kitab dalam waktu yang amat singkat. Rupanya hal ini tak lepas dari sosok ibunda nya yang sangat berhati-hati dalam menjaga kesucian segala hal. Dalam suatu bagian tertera ketika Nuriye hendak menyusui Said, Nuriye selalu dalam keadaan suci, itulah kuncinya. Serta peran Mirza yang selalu berhati-hati dalam menjaga kehalalan segala sesuatu.
Sungguh amat miris jika dibandingkan dengan kehidupan era moderen ini. Tidak ada apa-apanya ketika dibandingkan dengan kisah Nuriye dan Mirza. Semuanya serba tidak seimbang, banyak orang berilmu tetapi tidak berakhlak, dan banyak orang mengaku islam yang berakhlak, tetapi menodai identitas islam itu sendiri.
“kesucian cinta karena Allah akan melahirkan keberkahan dan keajaiban yang tidak pernah disangka-sangka. Allah itu baik dan suci, dan Allah mencintai kebaikan dan kesucian”. Itulah prinsip serta kaidah kisah cinta Mirza dan Nuriye.
Kita sebagai generasi islami harus mempunyai prinsip dan ideologi yang benar, yang akan menjadi pedoman, karena itu arah dan tujuan kita. Islam telah mengatur segalanya dengan sangat detailnya. Hingga kaidah dalam cinta pun harus tertanam pada jiwa setiap muslim, yakni cinta yang suci yang berlandaskan islam.
Cinta yang terjaga akan menciptakan kesabaran, kesabaran yang kontinu akan menciptakan keberkahan, begitulah kaidah cinta. Tidak serta merta menuruti hawa nafsu yang merusak cinta itu sendiri. Cinta itu fitrah manusia, fitrah itu sifatnya suci.Perlu diingat, ketika kita menanamkan prinsip yang benar dan mempertahankan prinsip itu, In Syaa Allah hidup kita akan diliputi kebahagiaan dan keberkahan di dunia dan akhirat.Aamiin.

Komentar

Postingan Populer